Minggu, 15 Maret 2015

LAPORAN HARIAN


LAPORAN LENGKAP
NAMA                                      : Luthfiyah Nur
NIS                                         : 124826
KELAS/KELOMPOK                   : III.C/C.1.3
TANGGAL MULAI                    : 2 Maret 2015
TANGGAL SELESAI                 : 2 Maret 2015
JUDUL PENETAPAN                : Uji Biuret pada sampel pupuk
TUJUAN PENETAPAN             : Untuk mengetahui adanya protein pada sampel.
DASAR PRINSIP                      :
2 molekul urea pada suhu tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa biuret. Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk kompleks yang berwarna lembayung.

Reaksi                                                :
2CO(NH2)2--------->NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 + 2NaOH------->Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2---->[Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2
LANDASAN TEORI                  :
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.



Gambar di atas menunjukkan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.


Catatan:Uji biuret biasa digunakan untuk uji protein secara umum. Uji biuret akan menunjukkan hasil negatif pada asam amino bebas karena tidak memiliki ikatan peptida. Gambar disamping menunjukkaan hasil positif uji biuret terhadap suatu larutan yang ditandai dengan berubahnya larutan menjadi berwarna ungu.
PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
§  Kadar air maksimal 0,50%
§  Kadar Biuret maksimal 1%
§  Kadar Nitrogen minimal 46%
§  Bentuk butiran tidak berdebu
§  Warna putih
§  Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat Pupuk Urea
§  Higroskopis
§  Mudah larut dalam air
Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
§  Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
§  Mempercepat pertumbuhan
§  Menambah kandungan protein hasil panen
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
§  Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan 
§  Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
§  Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun 
§  Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
§  Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
Deskripsi pupuk ZA
1.      PENGERTIAN PUPUK ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan haranitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda,zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
a.      Wujud Pupuk ZA
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya.
b.      Kandungan pupuk ZA
Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk amonium). Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti urea sebagai pemasok haranitrogen bagi tebu budidaya karena lebih efektif dalam meningkatkan kadar gula (rendemen). Pemberian urea memperbesar ukuran fisik tebu tetapi menurunkan kadar gula dalam cairan batang tebu.
c.       Urea Dalam Pupuk ZA
Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Selain itu, Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia CO(NH2)2.
2.      KANDUNGAN PUPUK ZA
Menurut (SNI 02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:
§  Nitrogen minimal 20,8%
§  Belerang minimal 23,8%
§  Kadar air maksimal 1%
§  Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
§  Bentuk kristal
§  Warna putih
3.       SIFAT DAN KEUNGGULAN PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005)
§  Tidak higroskopis
§  Mudah larut dalam air
§  Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
§  Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
§  Dapat dicampur dengan pupuk lain
§  Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
§  Meningkatkan produksi dan kualitas panen
§  Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
§  Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
4.      KEKURANGAN PUPUK ZA
§  Mengakibatkan pemborosan biaya karena terlalu mahal.
§  Jika digunakan secara berlebihan maka akan mengakibatkan tanah manjadi masam.
§  Akan mengancam kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah.
§  Jika digunakan secara berlebihan maka akan mengakibatkan tanaman sukulen sehingga tanaman menjadi mudah terserang hama maupun penyakit.
§  Menjadikan ketergantungan petani akan pupuk urea.
5.      CARA PENGGUNAAN PUPUK ZA
§  Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman sejak awal pertumbuhan)
§  Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.
6.   MANFAAT PUPUK  ZA
§  Pupuk urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar.
§  Pupuk urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin tinggi, dengan jumlah anakan yang banyak.
§  Pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
§  Pupuk urea bersifat universal dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

PUPUK PHONSKA / PUPUK MAJEMUK NPK (SNI 02-2803-2000)
Spesifikasi
§  Nitrogen (N) : 15%
§  Fosfat (P2O5) : 15%
§  Kalium (K2O) : 15%
§  Sulfur (S) : 10%
§  Kadar air maksimal 2%
§  Bentuk butiran
§  Warna merah muda
§  Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 50 dan 20 kg.
§  Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk PHONSKA
§  Higroskopis Mudah larut dalam air
§  Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman Sesuai untuk berbagai jenis tanaman
§  Meningkatkan produksi dan kualitas panen
§  Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
§  Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun
§  Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik
§  Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein
§  Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian
§  Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyim-panan.
§  Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.
Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
§  N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun
§  P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
§  K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan
Pemeringkatan NPK[sunting | sunting sumber]
Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O.[3]
Metode pengubahan nilai NPK menjadi komposisi aktual[sunting |sunting sumber]
Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K dalam bentuk unsur adalah sebagai berikut:
§  P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor adalah 43.6% sehingga jumlah unsur P adalah, P = 0.436 x P2O5
§  K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah 83% sehingga jumlah unsur K adalah, K = 0.83 x K2O
§  Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga angkanya tidak perlu dikonversi
Menggunakan faktr konversi ini, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan penomoran 18−51−20 mengandung:
§  18% nitrogen
§  22% fosfor, dan
§  17% kalium

ALAT DAN BAHAN                            :
Alat
1.     Tabung Reaksi
2.    Spatula
3.    Gelas piala
4.    Pipet tetes
Bahan
1.     Pupuk NPK
2.    Pupuk urea
3.    Pupuk ZA
4.    Aquades
5.    NaOH 10%
6.    CuSO4
CARA KERJA                                     :
1.     Masukkan bahan yang akan diuji dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml.
2.    Masukkan 2 ml NaOH 10% dalam tabung yang sama.
3.    Tetesi larutan diatas dengan 1-10 tetes CuSO4 0,1% dengan menggunakan pipet.
4.    Amati perubahan warna yang terbentuk.

PENGAMATAN                                  :


NO
NAMA SAMPEL
HASIL PENGUJIAN
1
Pupuk urea
Positif
2
Pupuk ZA
Positif
3
Pupuk NPK
Negatif

KESIMPULAN                                    :
Dari hasil pengamatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.     Pupuk urea positif mengandung protein
2.    Pupuk ZA positif mengandung protein
3.    Pupuk NPK negatif mengandung protein

DAFTAR PUSTAKA                            :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar