Minggu, 29 Maret 2015

Penetapan kadar amonia bebas

LAPORAN HARIAN


LAPORAN LENGKAP
NAMA                                      : Luthfiyah Nur
NIS                                         : 124826
KELAS/KELOMPOK                   : III.C/C.1.3
TANGGAL MULAI                    : 16 Maret 2015
TANGGAL SELESAI                 : 16 Maret 2015
JUDUL PENETAPAN                : Kadar Amonia Bebas
TUJUAN PENETAPAN             : Untuk kadar amonia bebas dalam sampel pupuk.
DASAR PRINSIP                      :
Sampel dianalisa dengan metode volumetri dimana larutan sampel dititar dengan larutan standar asam ( HCl )

REAKSI                                    :



LANDASAN TEORI                  :
Nama Lain:
·         Ammonia Gas
·         Anhydrous Ammonia
·         Liquid Ammonia
·         Nitro-Sil
Berat Molekul : 17.03
Sumber Amoniak
Amonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan dari pada udara (0.589 ketumpatan udara). Titik leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia cair terkenal dengan sifat keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik. Amonia dapat larut dalam air. Larutan amonia dengan air mempunyai sedikit amonium hidroksida (NH4OH). 100 dm3 amoniapun dapat berpadu dengan 100 cm3 air. Amonia tidak menyokong pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan oksigen, di mana amonia terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika dicampur dengan udara. Amonia diperoleh dengan cara menyulingkan tumbuhan dan hewan yang mengandung nitrogen. Atau dengan mereaksikan garam-garam amonium dengan hidroksida alkali.Amonium juga diperoleh dengan mereaksikan magnesium nitrit (Mg3N2) dengan air.
Mg3N2(S) + 6H2O(l)         ——>       3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion-ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.
Gas amonia juga merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam industri peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu terdiri dari hidrogen dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada metan, argon, dan CO2. Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.
Seperti halnya reaksi revesibel lain, reaksi pembentukan amonia juga menghabiskan tenaga dan pikiran untuk mengatur reaksi dengan jumlah amonia pada kestimbngn pada berbagai macam temperatur dan tekanan. Yang pasti berhubungan dengan konstanta kesetimbangan reaksinya. Kp (konstanta kesetimbangan) tersebut tidak hanya bergantung pada temperatur dan tekanannya, tapi juga perbandingan komposisi nitrogen dan hidrogen. Sumber nitrogen itu biasanya udara. Dan sumber hidrogen biasanya di dapat dari berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon ringan atau berat, hasil dari pemurnian minyak mentah, gas alam, maupun kombinasi dari bahan-bahan itu yang memiliki kandungan hidrogennya. Amonia juga dapat berasal dari sumber antrophogenik (akibat aktifitas manusia) seperti industri pupuk urea, industri asam nitrat dan dari kilang minyak (Dwipayani, 2001).
Keberadaannya di Perairan
            Amonia (NH3) pada suatu perairan berasal dari urin dan feses yang dihasilkan oleh ikan. Kandungan amonia ada dalam jumlah yang relatif kecil jika dalam perairan kandungan oksigen terlarut tinggi. Sehingga kandungan amonia dalam perairan bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Pada dasar perairan kemungkinan terdapat amonia dalam jumlah yang lebih banyak dibanding perairan di bagian atasnya karena oksigen terlarut pada bagian dasar relatif lebih kecil (Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Menurut Jenie dan Rahayu (1993) dalam Marlina (2004), konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan menyebabkan kematian ikan yang terdapat pada perairan tersebut. Toksisitas amonia dipengaruhi oleh pH yang ditunjukkan dengan kondisi pH rendah akan bersifat racun jika jumlah amonia banyak, sedangkan dengan kondisi pH tinggi hanya dengan jumlah amonia yang sedikit akan bersifat racun juga. Selain itu, pada saat kandungan oksigen terlarut tinggi, amonia yang ada dalam jumlah yang relatif kecil sehingga amonia bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman (Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Kadar amonia pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mg/liter. Kadar amonia bebas yang tidak terionisasi pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,2 mg/liter. Jika kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mg/liter, perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan. Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan pupuk pertanian. Kadar amonia yang tinggi juga dapat ditemukan pada dasar danau yang mengalami kondisi tanpa oksigen atau anoxic (Effendi, 2003).
 Menurut Boyd (1990), amonia dapat meningkatkan kebutuhan oksigen pada insang dan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan, dan menurunkan kemampuan darah dalam membawa oksigen. Dalam kondisi kronik, peningkatan amonia dapat menyebabkan timbulnya penyakit dan penurunan pertumbuhan. Pescod (1973) menyarankan agar kandungan amonia dalam suatu perairan tidak lebih dari 1 mg/l, yaitu agar kehidupan ikan menjadi normal.
Sifat-sifat Fisik
Adapun sifat-sifat fisik dari amoniak yaitu:
1.      Gas tidak berwarna
2.      berbau khas amoniak
3.      iritan
4.      mudah larut dalam air.
5.      Ambang bau : 0.32 – 46.8 ppm
6.      Titik leleh : -77.7 oC
7.      Titik didih : -33.4 oC
8.      Tekanan Uap : 400 mmHg (-45,4 oC)
9.      Kelarutan dalam air : 31 g/100g (25 oC)
10.  Berat jenis : 0.682 (-33,4 oC)
11.  pH (1,0 N larutan) : 11.6
12.  kelarutan : etanol 10% (25oC); methanol 16% (25oC)
13.  Berat jenis uap : 0.6 (udara=1)
14.  Suhu kritis : 133 oC
  E.     Manfaat
Adapun manfaat dari ammoniak yaitu:
1.      Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)
NH3(g) + CO2(g)         ——>         CO(NH2)2(aq) + panas
NH3(g) + H2SO4     ——>           (NH4)2SO4(aq)
Pembuatan pupuk dengan cara Haber-Bosch yaitu dengan cara ammonia dibuat dalam skala besar dari nitrogen yang diperoleh dari udara, ditambah hydrogen (sebagian besar diproduksi dari metana yang terjadi secara alami) yang menjadi campuran nitrogen dan hydgrogen bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang sehingga amoniak terbentuk dan dibiarkan hingga terjadi proses pengembunan sehingga terbentuk amoniak cair (NH3) yang siap dipindahkan untuk diolah menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak diproduksi melalui proses Haber-Bosch, sumber utama senyawa nitrogen untuk industry adalah mineral yang harus ditambang dan diangkat sejauh ribuan kilometer.
Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.
NH3(g) + 5 O2(g)                ——>         4 NO(g) + 6 H2O(g)
NH3(g) + HCl(aq)       ——>                 NH4Cl(aq)
NH3(g) + HNO3(aq)       ——>              NH4NO3(aq)
2.      Untuk membuat hidrazin.
NH3(g) +     NaOCl(aq)      ——>         N2H4(l) + NaCl(s) + H2O(l)
Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
3.      Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.
4.      Sebagai bahan peledak
5.      Bahan pembuatan baterai
6.      Campuran dalam produk cat rambut dan obat pelurusan rambut.
PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
§  Kadar air maksimal 0,50%
§  Kadar Biuret maksimal 1%
§  Kadar Nitrogen minimal 46%
§  Bentuk butiran tidak berdebu
§  Warna putih
§  Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat Pupuk Urea
§  Higroskopis
§  Mudah larut dalam air
Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
§  Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
§  Mempercepat pertumbuhan
§  Menambah kandungan protein hasil panen
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
§  Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan 
§  Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
§  Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun 
§  Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
§  Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
ALAT DAN BAHAN                            :
ALAT
·         Erlenmeyer
·         Buret
·         Pipet tetes
·         Neraca digital
·         Gelas ukur
·         Pengaduk
·          Gelas piala

BAHAN
·         Pupuk Urea
·         Air
·         Indicator MM
·         Indicator MB
·         HCl 0,02M

CARA KERJA                                     :
1.     Ditimbang contoh UREA + 3 g dalam Erlenmeyer. 
2.    Dilarutkan dengan air, dibubuhi indikator MM:MB = 1:1 
3.    Dititar dengan HCl 0,02 N hingga TA biru.

PENGAMATAN                                  :
1.     Bobot sampel                                                                   : 3,0022 g
2.    Volume penitar                                                                : 4,82     ml
3.    Normalitas HCl                                                                : 0.0267 N
4.    Warna larutan sebelum penambahan ind. MM:MB             : tidak berwarna
5.    Warna larutan setelah penambahan ind. MM:MB              : hijau
6.    Warna larutan pada saat titik akhir                                 : biru

PERHITUNGAN                                 :
  





KESIMPULAN                                    :
Dari hasil pengamatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kadar ammonia bebas dalam sampel urea adalah 0,07 %
DAFTAR PUSTAKA                            :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar