LAPORAN HARIAN
LAPORAN LENGKAP
NAMA :
Luthfiyah Nur
NIS :
124826
KELAS/KELOMPOK :
III.C/C.1.3
TANGGAL MULAI :
16 Maret 2015
TANGGAL SELESAI :
16 Maret 2015
JUDUL PENETAPAN :
Kadar Amonia Bebas
TUJUAN PENETAPAN :
Untuk kadar amonia bebas dalam sampel pupuk.
DASAR PRINSIP :
Sampel dianalisa dengan metode volumetri dimana larutan sampel
dititar dengan larutan standar asam ( HCl )
REAKSI :
LANDASAN TEORI :
Nama Lain:
·
Ammonia Gas
·
Anhydrous Ammonia
·
Liquid Ammonia
·
Nitro-Sil
Berat Molekul : 17.03
Sumber Amoniak
Amonia adalah bahan kimia dengan
formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat
di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan organik. Amonia
juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi.
Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas yang tidak
mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan dari pada udara (0.589 ketumpatan
udara). Titik leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10%
larutan amonia dalam air mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair mempunyai
muatan yang sangat tinggi. Amonia cair terkenal dengan sifat keterlarutannya.
Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan yang
berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik. Amonia dapat larut dalam air.
Larutan amonia dengan air mempunyai sedikit amonium hidroksida (NH4OH). 100 dm3
amoniapun dapat berpadu dengan 100 cm3 air. Amonia tidak menyokong pembakaran,
dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan oksigen, di mana amonia
terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika
dicampur dengan udara. Amonia diperoleh dengan cara menyulingkan tumbuhan dan
hewan yang mengandung nitrogen. Atau dengan mereaksikan garam-garam amonium
dengan hidroksida alkali.Amonium juga diperoleh dengan mereaksikan magnesium
nitrit (Mg3N2) dengan air.
Mg3N2(S) +
6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3) dan
garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan adalah
pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang
terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic
oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen
yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik.
Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah.
Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan
beberapa ion-ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan
tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan
dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia
dalam larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi
terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses
pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi.
Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat
intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.
Gas amonia juga merupakan salah
satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh
mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam industri
peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu terdiri dari hidrogen
dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada metan, argon, dan CO2.
Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.
Seperti halnya reaksi revesibel
lain, reaksi pembentukan amonia juga menghabiskan tenaga dan pikiran untuk
mengatur reaksi dengan jumlah amonia pada kestimbngn pada berbagai macam
temperatur dan tekanan. Yang pasti berhubungan dengan konstanta kesetimbangan
reaksinya. Kp (konstanta kesetimbangan) tersebut tidak hanya bergantung pada
temperatur dan tekanannya, tapi juga perbandingan komposisi nitrogen dan
hidrogen. Sumber nitrogen itu biasanya udara. Dan sumber hidrogen biasanya di
dapat dari berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon ringan atau berat,
hasil dari pemurnian minyak mentah, gas alam, maupun kombinasi dari bahan-bahan
itu yang memiliki kandungan hidrogennya. Amonia juga dapat berasal dari sumber
antrophogenik (akibat aktifitas manusia) seperti industri pupuk urea, industri
asam nitrat dan dari kilang minyak (Dwipayani, 2001).
Keberadaannya di Perairan
Amonia
(NH3) pada suatu perairan berasal dari urin dan feses yang
dihasilkan oleh ikan. Kandungan amonia ada dalam jumlah yang relatif kecil jika
dalam perairan kandungan oksigen terlarut tinggi. Sehingga kandungan amonia
dalam perairan bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Pada dasar
perairan kemungkinan terdapat amonia dalam jumlah yang lebih banyak dibanding
perairan di bagian atasnya karena oksigen terlarut pada bagian dasar relatif
lebih kecil (Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Menurut Jenie dan Rahayu (1993)
dalam Marlina (2004), konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan
menyebabkan kematian ikan yang terdapat pada perairan tersebut. Toksisitas amonia
dipengaruhi oleh pH yang ditunjukkan dengan kondisi pH rendah akan bersifat
racun jika jumlah amonia banyak, sedangkan dengan kondisi pH tinggi hanya
dengan jumlah amonia yang sedikit akan bersifat racun juga. Selain itu, pada
saat kandungan oksigen terlarut tinggi, amonia yang ada dalam jumlah yang
relatif kecil sehingga amonia bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman
(Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Kadar amonia pada perairan alami biasanya
kurang dari 0,1 mg/liter. Kadar amonia bebas yang tidak terionisasi pada
perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,2 mg/liter. Jika kadar amonia bebas
lebih dari 0,2 mg/liter, perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan.
Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik
yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan pupuk pertanian.
Kadar amonia yang tinggi juga dapat ditemukan pada dasar danau yang mengalami
kondisi tanpa oksigen atau anoxic (Effendi, 2003).
Menurut Boyd (1990), amonia dapat meningkatkan
kebutuhan oksigen pada insang dan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan, dan
menurunkan kemampuan darah dalam membawa oksigen. Dalam kondisi kronik,
peningkatan amonia dapat menyebabkan timbulnya penyakit dan penurunan
pertumbuhan. Pescod (1973) menyarankan agar kandungan amonia dalam suatu
perairan tidak lebih dari 1 mg/l, yaitu agar kehidupan ikan menjadi normal.
Sifat-sifat Fisik
Adapun sifat-sifat fisik dari
amoniak yaitu:
1. Gas
tidak berwarna
2. berbau
khas amoniak
3. iritan
4. mudah
larut dalam air.
5. Ambang
bau : 0.32 – 46.8 ppm
6. Titik
leleh : -77.7 oC
7. Titik
didih : -33.4 oC
8. Tekanan
Uap : 400 mmHg (-45,4 oC)
9. Kelarutan
dalam air : 31 g/100g (25 oC)
10. Berat jenis :
0.682 (-33,4 oC)
11. pH (1,0 N larutan)
: 11.6
12. kelarutan : etanol
10% (25oC); methanol 16% (25oC)
13. Berat jenis uap :
0.6 (udara=1)
14. Suhu kritis :
133 oC
E. Manfaat
Adapun manfaat dari ammoniak
yaitu:
1. Untuk
pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)
NH3(g) + CO2(g) ——>
CO(NH2)2(aq) + panas
NH3(g) + H2SO4 ——>
(NH4)2SO4(aq)
Pembuatan pupuk dengan cara
Haber-Bosch yaitu dengan cara ammonia dibuat dalam skala besar dari nitrogen
yang diperoleh dari udara, ditambah hydrogen (sebagian besar diproduksi dari
metana yang terjadi secara alami) yang menjadi campuran nitrogen dan hydgrogen
bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang sehingga amoniak terbentuk dan
dibiarkan hingga terjadi proses pengembunan sehingga terbentuk amoniak cair
(NH3) yang siap dipindahkan untuk diolah menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak
diproduksi melalui proses Haber-Bosch, sumber utama senyawa nitrogen untuk
industry adalah mineral yang harus ditambang dan diangkat sejauh ribuan
kilometer.
Untuk membuat senyawa nitrogen
yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.
NH3(g) + 5 O2(g) ——>
4 NO(g) + 6 H2O(g)
NH3(g) + HCl(aq) ——>
NH4Cl(aq)
NH3(g) + HNO3(aq) ——>
NH4NO3(aq)
2. Untuk
membuat hidrazin.
NH3(g) +
NaOCl(aq) ——>
N2H4(l) + NaCl(s) +
H2O(l)
Hidrazin merupakan salah satu
senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
3. Dalam
pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia
cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.
4. Sebagai
bahan peledak
5. Bahan
pembuatan baterai
6. Campuran
dalam produk cat rambut dan obat pelurusan rambut.
PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
|
§ Kadar
air maksimal 0,50%
§ Kadar
Biuret maksimal 1%
§ Kadar
Nitrogen minimal 46%
§ Bentuk
butiran tidak berdebu
§ Warna
putih
§ Dikemas
dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
|
Sifat Pupuk Urea
|
§ Higroskopis
§ Mudah
larut dalam air
|
Manfaat unsur hara Nitrogen yang
dikandung pupuk Urea
|
§ Membuat
bagian tanaman lebih hijau dan segar
§ Mempercepat
pertumbuhan
§ Menambah
kandungan protein hasil panen
|
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen
pada tanaman
|
§ Seluruh
tanaman berwarna pucat kekuningan
§ Pertumbuhan
tanaman lambat dan kerdil
§ Daun
tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar
ke tulang daun
§ Pertumbuhan
buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
§ Jika
dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian
bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
|
ALAT DAN BAHAN :
ALAT
·
Erlenmeyer
·
Buret
·
Pipet tetes
·
Neraca digital
·
Gelas ukur
·
Pengaduk
·
Gelas piala
BAHAN
·
Pupuk Urea
·
Air
·
Indicator MM
·
Indicator MB
·
HCl 0,02M
CARA KERJA :
1.
Ditimbang contoh UREA
+ 3 g dalam Erlenmeyer.
2.
Dilarutkan dengan
air, dibubuhi indikator MM:MB = 1:1
3.
Dititar dengan HCl
0,02 N hingga TA biru.
PENGAMATAN :
1.
Bobot sampel :
3,0022 g
2.
Volume penitar :
4,82 ml
3.
Normalitas HCl :
0.0267 N
4.
Warna larutan sebelum
penambahan ind. MM:MB : tidak berwarna
5.
Warna larutan setelah
penambahan ind. MM:MB : hijau
6.
Warna larutan pada saat
titik
akhir : biru
PERHITUNGAN :
KESIMPULAN :
Dari
hasil pengamatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kadar ammonia bebas
dalam sampel urea adalah 0,07 %
DAFTAR
PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar